Januari 20, 2014

Sebagai orang tua yang baik ayah-bunda bahagia sadar bahwa tidak ada orang tua super yang bisa selalu tersenyum dan selalu terhindar dari kesedihan maupun kemarahan. Ayah-bunda bahagia tidak mau berpura-pura bahagia dan menutupi perasaan yang sesungguhnya, karena itu bukanlah contoh yang baik bagi anak-anak.

Berulang kali disampaikan, dan semua orang tua sepakat, bahwa pendidikan paling efektif adalah melalui contoh atau teladan. Setiap saat anak-anak melihat sikap perilaku orang tuanya dan mereka adalah peniru yang sangat mahir, termasuk bagaimana orang tua menangani emosi.

Bila anak tidak pernah melihat orang tuanya emosi, maka anak juga tidak tahu bagaimana menangani emosi karena tidak punya contoh yang bisa ditiru. Bila orang tua selalu bersikap pura-pura untuk menutupi emosi yang sebenarnya, maka anak akan menirunya.

Saat emosi kemarahan muncul, orang tua sebaiknya mengekspresikannya dengan menghindari tindakan yang mengakibatkan ‘kerusakan’ seperti memukul atau mengumpat. Tampakkan kemarahan dengan ekspresi wajah, yang tidak menakutkan tapi mengesankan ketegasan, dan secara verbal dengan menyampaikan apa yang menyebabkan kemarahan tersebut.

Bila kemarahan begitu besar sehingga khawatir gagal mengendalikan diri dan berpotensi muncul sikap yang merusak, maka sebaiknya orang tua ‘mundur’ dan istirahat dulu. Orang tua bisa ‘kembali’ saat kemarahannya agak reda. Sikap ‘mundur’ dan istirahat dulu ini juga  jadi contoh nyata bagi anak bagaimana bersikap saat marah.

Banyak orang tua yang berusaha sekuat tenaga menghindari kemarahan kepada anak, ironisnya gagal mengendalikan kemarahan kepada pasangannya, padahal semuanya diperhatikan oleh sang anak. Kebanyakan orang tua yang tidak mau menampakkan emosi kemarahan di depan anak, justru sering marah meluap-luap kepada pasangannya.

Orang tua adalah manusia biasa yang memiliki emosi. Emosi yang ditutupi, ditahan, tanpa berusaha menyelesaikan masalah yang menjadi penyebabnya akan tertimbun di pikiran dan pasti ‘meledak’ suatu saat. Selain bukanlah contoh yang baik bagi anak, dampak kerusakan yang disebabkan ‘ledakan’ emosi yang tertimbun sangat merugikan anak maupun orang tua itu sendiri.

Ayah-bunda bahagia yang menjadi pelatih emosi anak-anaknya selalu mampu memberikan contoh nyata bagaimana mengekspresikan emosi yang terkendali, tidak berusaha menutupi dengan sikap pura-pura seakan-akan semuanya selalu baik-baik saja.


Tidak setuju? Atau penasaran karena bahasan yang kurang tuntas? Ikuti saja terus pembahasan tentang ayah-bunda bahagia untuk anak-anak bahagia di blog ini atau lansung bertanya melalui blog-comment atau email ke ayahbundabahagia@gmail.com
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar